Medan–Gnewstv.id
Presiden Jokowi republik Indonesia didampingi Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi akhirnya secara resmi memulai Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi dan Gubernur Edy Rahmayadi.Medan, Kamis (7/7).
Sebagaimana diketahui, perjuangan untuk merevitalisasi Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya dan ruang terbuka hijau (RTH) sudah sejak tahun 2019 dilakukan oleh Edy Rahmayadi meskipun saat itu sempat ditentang oleh Pemko Medan. Akhirnya setelah melewati berbagai proses hukum, Pengadilan Tinggi Medan pun mengabulkan gugatan warga negara (Citizen Lawsuit) terkait status cagar budaya Lapangan Merdeka Medan pada 3 Februari 2022 dan disampaikan melalui e-court.
Edy Rahmayadi yang selama ini telah lama mendorong revitalisasi Lapangan Merdeka merasa sangat bersyukur akhirnya aspirasi warga Medan untuk memerdekakan Lapangan Merdeka menjadi cagar budaya benar-benar telah terwujud dengan diresmikannya revitalisasi Lapangan Merdeka oleh Presiden Jokowi.”Inilah keinginan kita semua, keinginan banyak orang, Lapangan Merdeka harus Merdeka, harus kita lakukan, harus kita dukung semua,” kata Edy Rahmayadi, usai peresmian.Edy juga menyampaikan kepada Presiden bahwa Lapangan Merdeka digunakan untuk terakhir kalinya pada Harganas 2022 tahun ini. Momen ini sangat bersejarah bagi Lapangan Merdeka, apalagi peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden langsung. Selanjutnya Lapangan Merdeka akan dipugar sebagai cagar budaya.
“Kita harap, ini dapat selesai seperti yang kita harapkan, sesuai cagar budaya apa yang kita inginkan, tidak ada lagi bangunan yang menghalangi orang melihat Lapangan Merdeka itu, ” kata Edy.Proyek pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka meliputi pembangunan alun-alun dan fasilitas pendukung, serta basemen. Selain situs sejarah, revitalisasi Lapangan Merdeka juga ditujukan untuk ruang terbuka hijau.
Di dalam rencana pembangunan yang tertera di maket, nantinya akan dibangun panggung rakyat, serta fasilitas penunjang. Seluruhnya menerapkan konsep pelestarian ruang kota bersejarah dengan rancangan yang kontemporer. Di maket tersebut tampak pula tempat pemberdayaan UMKM. Penataan kawasan Kota Lama Medan pun menjadi bagian revitalisasi tersebut.
Revitalisasi Lapangan Merdeka mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Bahkan anak muda pun mendukung rencana tersebut. Derajat Bimantoro, pemuda asal Mabar ini menginginkan revitalisasi Lapangan Merdeka nantinya bisa memberikan ruang yang besar bagi seluruh kalangan terutama anak muda.
Ia sangat ingin ada ruang hijau, dimana warga bisa nyaman beraktivitas di luar ruangan, termasuk membaca buku dengan tenang di tengah Kota Medan. Selain itu, Lapangan Merdeka diharapkan nantinya bisa menjadi tempat aktualisasi diri para anak muda Medan.
“Kita inginnya diberikan ruang yang lebih, semua orang bisa datang, bisa nyaman berkegiatan atau berkumpul di Lapangan Merdeka nantinya,” kata Derajat.Nina Melinda, asal Medan Selayang pun mendukung revitalisasi Lapangan Merdeka. Dirinya sering memanfaatkan Lapangan Merdeka Medan untuk berekreasi bersama keluarganya.
“Bagus ya, untuk perkembangan Kota Medan menjadi lebih baik ya bagus, apalagi kami ya ibu ibu terkadang membawa anaknya rekreasi kesini mungkin lebih murah, kalau ke mall makan biaya kalau ada tempat yang lebih baik seperti Lapangan Merdeka ya bagus sih,” kata Nina.
Selain menjadi ruang terbuka hijau dan tempat berkumpul, ada juga masyarakat yang menginginkan Lapangan Merdeka itu kembali menjadi tempat yang bersejarah. Ani asal Medan Barat misalnya, Ia menginginkan Lapangan Merdeka itu harus dijaga nilai sejarahnya. “Kita dukunglah, apalagi tujuannya untuk mengembalikan ke nilai sejarahnya, kita kan tahu Lapangan Merdeka itu bersejarah,” kata Ani.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kapolda Sumut RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I Bukit Barisan Achmad Daniel, Walikota Medan Bobby Nasution, bupati/walikota se-Sumut dan beberapa kepala daerah dari berbagai provinsi…
Edison Harianja