Kabupaten Karo-Gnews tv
KARO – Sumatera Utara banyak tempat lokasi objek wisata yang wajib di kunjungi dan bagaimana dapat mengoda hati anda untuk menghilangkan rasa jenuh bersama keluarga sejenak setelah mengisi libur Lebaran.
“Nah kali ini, Kami akan mengajak anda untuk berlibur sambil bermalam ke pemandian alam Sidebuk-debuk, merupakan kawasan destinasi wisata di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Selama libur lebaran, setiap hari menjelang malam hari dan pagi, tempat ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan baik dari Sumatera Utara maupun luar Propinsi Sumatera Utara, Seperti aceh, riau, padang dan pulau jawa.
Apalagi hari libur Idul Fitri Tahun 2022 ini, para wisatawan membeludak mengunjungi Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk. Dikawasan ini terdapat puluhan tempat Pemandian Air Panas yang buka setiap hari selama 24 jam. Air panas yang dikolam merupakan mata air belerang dari kaki Gunung Sibayak.
Saat memasuki H+1 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 M, Hotel atau Penginapan dekat Pemandian Air Panas Sidebuk – Debuk ternyata telah banyak di booking. Sehingga banyak masyarakat yang datang pada H+5 lebaran tidak banyak kebahagian untuk mendapatkan Hotel atau Penginapan agar dapat bersantai dan bermalam di lokasi berdekatan pemandian Air panas mata air belerang kaki Gunung Sibayak tersebut.
Salah satu pengunjung, Suliani, warga Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Suli mengaku tim Gnews tv bahwasanya tujuan ia datang ke Pemandian Air Panas Sidebuk – Debuk Sabtu, (07/05/2022) malam, karena inggin menikmati momentum libur lebaran bersama keluarga dan sekaligus menginap bermalam di hotel di lokasi berdekatan pemandian Air panas.
“ Saya dari datang dari kabupaten langkat Bang, kenapa kami datang pada malam hari? meski naik sepeda motor sama sang Suami, kami sengaja berangkat dari rumah jam 9 malam, hal ini karena untuk bisa mengindari kemacetan di jalan, tetapi pada malam tadi, (Sabtu) kami ternyata kena macet di jalan, karena banyaknya kendaran roda empat dan roda dua dari kota medan menuju kota Berastagi,” kata Suli, Sabtu (07/05/2022) Siang.
Suli menambahkan, Saat tiba di lokasi Pemandian Air Panas Sidebuk – Debuk, Sabtu malam pukul: 01:30 Wib, dirinya bersama sang Suami langsung mencari tepat hotel dan penginapan, akan tetapi sejumlah hotel dan penginapan yang ia tanyakan, telah banyak penuh atau telah full di booking pengunjung.
“ Sudah bolak balik kami tanyakan beberapa kamar hotel dan penginapan di lokasi Pemandian Air Panas diatas tadi bang, tetapi sudah penuh semua, ada yang masih kosong namun harganya sangat mahal kali,” Sebutnya.
Kepada Suliani kembali menceritakan, Niat untuk bermalam bersama keluarga akhirnya terwujud, setelah di akhir penginapan di ujung jalan menuju pulang ke rumah saudara iparnya di kaban jahe akhirnya, Suli mendapatkan penginapan yang bernuansa Alam, sehingga dia bisa bermalam bersama sang suami dan anaknya athar.
“ Allhamdulilah, kami akhirnya dapat penginapan, awalnya kami sudah pasrah bang wartawan, kalau kami tidak dapat hotel dan penginapan di sini, sebab kami melihat ada warga yang datang dari kota medan mereka rela tidur bermalam di Masjid yang berdekatan di lokasi Pemandian Air Panas.
“ karena tidak mendapat hotel dan penginapan kami niat langsung ke kaban jahe tidur, tempat abang iparku, (bang yusup dan kaka Eka). Tapi sukur allhamdulilah kami dapat penginapan yang Murah bernuansa Alam,” tutup Suli, sambil mengucapkan suaminya juga Wartawan Tv.
Bagi para pengunjung, mandi di kolam Pemandian Air Panas melekat dengan bau belerang, konon katanya air tersebut merupakan obat untuk penyakit kulit, seperti, penyakit kulit alergi atau gatal-gatal.
Selain menjadi obat bagi kulit dan membersihkan kulit. Air belerang dengan suhu yang panas juga bisa menghangatkan badan wisatwan dari dinginya udara malam di Berastagi.
Nah, jadi wajar saja kawasan tersebut ramai pada saat malam hari dan pagi dini hari. di pemandian ini juga wisatawan dapat menikmati kuliner, seperti nasi khas Karo dan Mie Rebus.
Untuk akses jalan menuju ke kawasan Pemandian Air Panas ini, bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor dan angkutan umum, baik siang hari atau malam hari.
Tak hanya itu saja, banyak juga para wisatawan bisa kita melihat mendaki Gunung Sibayak pada hari libur Lebaran. Sebab, kawasan tersebut sangat dekat dengan kaki Gunung Sibayak.
Tim_Gnews tv