Samosir -Gnews tv
Usai PHO salah satu pekerjaan yang dikucurkan dari kementrian PUPR terkait pekerjaan Revitalisas guna menunjang salah satu objek destinasi wisata anggaran 5ahun 2021 ini menuai ketidak puasan oleh warga Bapak Rika Simatmata Desa Lumban Suhi Suhi Toruan Kec Pangururan Kab.Samosir ketika disambangi di desanya Sabtu, 8/1/2021. Pukul 14.15 WIB.
Warga desa ini menceritakan kepada awak media, dimana pekerjaan yang dikerjakan salah satu Kontraktor selaku pemenang tender proyek dari kementrian sebesar Rp. 50,8 Milyard tidak menghasilkan pekerjaan yang diinginkan oleh masyarakat.
Adapun hasil pantauan Awak media di lapangan, dimana halaman rumah bangun rumah adat Batak usai dibangun, tampak menganga dibiarkan begitu saja beberapa meter dan tidak ditimbun pihak pekerja yang dikwatirkan akan menimbulkan korban jiwa bagi anak anak dibawah usai 10 tahun jika bermain main dilokasi tersebut.
Begitu juga dengan adanya Material berupa dinding rumah adat Batak yang baru dibangun tampak di dempul dempul dan menunjukan keretakan, begitu juga dengan tiang rumah adat Batak yang diduga menggunakan kayu merek jihor yang bekas ketika dibangun.
Kasat mata.., Awak media juga melihat bangunan rumah adat Batak yang baru selesai dibangun ini tidak lurus (bengkok) dalam penyelesaiannya, begitu juga tinggi teras dengan tanah tidak selaras tingginya dengan rumah sebelah padahal lokasi bangunan sama lokasi pembangunanya.
(STM-Gnews tv)