
Medan | Gnewstv
Tengku Nurhayati yang dalam dua tahun terakhir ini menjadi perbincangan masyarakat Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Dimana Masyarakat Kota Galuh Tidak percaya Bahwasanya Tengku Nurhayati yang memegang surat Asli Grand Sultan nomor 102 tanggal 17 Mei 1924 atas lahan seluas 64 Hektar di Desa Kota Galuh ini merupakan Pewaris dan juga Cicit dari Sultan Deli Ke Tujuh Osman Perkasa Alam Shah yang mendirikan Pusat Pemerintahan Kesultanan Deli di Labuhan Deli Medan dengan Membangun Masjid Al-osmani.
Dimana Masjid Al-Osmani Di Labuhan deli Medan ini mempunyai kombinas warna hijau dan kuning yang merupakan warga khas Melayu dan mempunya ornament melayu seperti Istana Maimon Medan saat ini.

Sultan Deli Ke Tujuh Osman Perkasa Alam yang merupakan Buyut dari Tengku Nurhayati ini tidak dapat dipisahkan dengan Sultan Deli Kedelapan dan Sultan Deli Ke Sembilan Ma’moen Al-Rasyid yang memindahkan Pusat pemerintahan Kesultanan Deli dari Labuhan Deli Medan ke Istnana Maimon
Tengku Nurhayati yang saat ini berusia 64 Tahun merupakan anak Dari Tengku Bolina turunan dari Tengku Aulia Turunan Dari Tengku Edham Laoet Turunan Dari Pangeran Kelana Deli atau Soeloeng Laut yang merupakan Anak dari Sultan Deli Ke tujuh Osman Perkasa Alam Shah.
Tengku Nurhayati memiliki Darah Melayu Prancis, dimana Ibunya Tengku Bolina menikah dengan Brandes seorang Pria asal Prancis dan menjadi Mualaf dengan Nama Abdul Mutholib. Tengku Nurhayati bersama Suaminya Muhammad Mitra Bangun ini mempunya 4 Orang Anak yang dulunya sempat tinggal di Kota Maksum Medan dan saat ini di Kota Lubuk Pakam.
Tengku Nurhayati membenarkan bahwa dirinya benar merupakan cicit dari Sultan Deli ketujuh Osman Perkasa Alam dan selaku pewaris. Kepada wartawan Gnewstv.id,Selasa (05/09/2023) Tengku Nurhayati mengaku mempunyai wewenang kewilayahan Dari Sultan Deli VII salahsatunya di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai setelah adanya pemekaran.
“Saya merupakan Keturunan Dari Tengku Bolina yang menikah dengan Ayah saya seorang Prancis Brandes dan setelah Mualaf diberi nama Abdul Mutholib,” Ujar Nurhayati menjelaskan.
Masalah Silsilah Dari Tengku Nurhayati ini ternyata ditegaskan lagi oleh Ketua Umum Yayasan Sultan Ma’Moen Al-Rasyid Ir. Tengku Reizan Ivansyah yang berkedudukan di Istana Maimon Medan, pada Selasa (05/09/2023).
“Dimana bisa kita ambil dari Sultan Deli Ketujuh Osman Perkasa Alam Shah, Salah Satu Anaknya bernama Tengku Haji Ismail dikenal dengan Pangeran Kelana Deli atau Soeloeng Laut yang ditugaskan di Negeri Bedagai dimana sekarang Kabupaten Serdang Bedagai.
Yang menariknya Ibu Nurhayati ini berasal dari berbagai Kerajaan saling kait terkait, Bu Nurhayati merupakan anak dari Tengku Bolina turunan dari Tengku Aulia Turunan Dari Tengku Edham Laoet Turunan Dari Pangeran Kelana Deli atau Soeloeng Laut yang merupakan Anak dari Sultan Deli Ke tujuh Osman Perkasa Alam Shah. Dan dengan Silsilah ini saya seratus Persen menyatakan Bahwasanya Tengku Nurhayati merupakan Pewaris dari Sultan Deli Ketujuh Osman Perkasa Alam” Ujar Tengku Reizan.

Sultan Deli Ke Tujuh ini menurut sejarah dan dicatatkan dalam Silsilah keluarga kesultanan Deli mempunyai wilayah Kekuasaan Dari Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang yang saat ini sudah dimekarkan menjadi Kabupaten Serdang Bedagai, dan Wilayah Kesultanan Perak di Malaysia.
Tengku Reizan Berharap dengan adanya keterangan Silsilah Tengku Nurhayati ini, kiranya tidak ada lagi masyarakat memberikan penilaian yang negatif terhadap Cicit dari Sultan deli Ketujuh ini, apalagi saat ini Tengku Nurhayati sedang Berjuang Untuk Memenangkan Kasus Perdata atas Lahan Grand Sultan Nomor 102/ 17 Mei 1924 seluas 64 Hektar di Desa kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, kabupaten Serdang Bedagai. (SURYA DHARMA )





