Teks photo: Air yang menggenangi persawahan di Dusun V Desa Pematang Terang dan Luapan air hingga ke jalan aspal di Desa Gelam
Sergai, Sumut. Gnewstv.id
Puluhan hektar persawahan masyarakat terendam air (banjir) pasca pola tanam pada bulan yang lalu, hal ini disebabkan tinggi nya curah hujan yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
Tampak dilapangan dari hasil pantauan pagi ini, Sabtu, 18/1/2025 di Dusun V Desa Pematang Terang, Kecamatan Tanjung Beringin dan juga di Dusun I hingga Dusun II Desa Gelam Sei Sarimah, Kecamatan Bandar Kalifah. Dimana air tampak memutih di area persawahan dan merendam hingga ke badan jalan di Desa Gelam.
Pak Ridwan (60) warga Gelam, Kecamatan Bandar Kalifah, Sergai saat berbincang kepada awak media ini menjelaskan, jika padi nya yang sudah memasuki usia 60 hari juga turut kebanjiran,
“Padi nya sudah di pupuk dan sebagian sudah bunting muda, saat ini tidak tampak lagi karena terendam air (banjir). Alam dalam beberapa waktu belakangan ini sulit untuk di tebak, tapi kita bersyukur kepada Tuhan atas semua musibah ini,” jelas nya.
Sitorus (58) seorang warga Desa Pematang Terang yang sawahnya juga turut mengalami kebanjiran di Dusun V Desa Pematang Terang mengatakan,
“Beberapa hari ini hujan nya cukup lebat dan hampir setiap pagi hari turun hujan disini, sampai air ini meluap. Padi nya sudah berusia 40 hari dan saat ini tidak tampak lagi, habis terendam semua,” ungkap sitorus saat melintas di jalan persawahan.
Tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari ini yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai berdampak langsung kepada masyarakat petani yang mengakibatkan kerugian secara materi hingga puluhan juta rupiah, pasca pola tanam pada bulan Desember 2024 yang lalu, dimana nantinya masyarakat akan mengulang kembali pola tanam menunggu air surut dan pada pagi hari ini, Sabtu, (18/1) terlihat hujan masih mengguyur di Desa Pematang Terang dan Desa Gelam, awan hitam masih menyelimuti langit. (gntv/eyt)