Keterangan Gambar – Lokasi Disinyalir ribuan pemakaman warga yang diduga telah di rusak oleh Pihak Manajemen Kebun Laras, dan Kini telah ditanami Kelapa Sawit, Di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
SIMALUNGUN – Gnewstv.id
Disinyalir Ribuan makam warga di Dusun Simpang mangga, Nagori Jaya satu, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, diduga dirampas dan diratakan oleh pihak Kebun PTPN IV Kebun Laras demi bisnis dan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Jaya dan Kelompok Tani Tunas Jaya menuntut perusahaan untuk mengembalikan tanah yang mereka klaim sebagai hak mereka selama ini.

Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya, bernama Senen, mengatakan bahwa tanah yang kini dikuasai oleh PTPN IV dulunya merupakan lahan garapan petani sejak 1942, setelah ditinggalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Petani telah menggarap lahan tersebut selama 26 tahun hingga akhirnya pemerintah Indonesia menerbitkan surat hak milik secara sah pada tahun 1970.

Namun, lahan tersebut kemudian diambil alih oleh pihak perkebunan dengan dalih Hak Pengelolaan Hutan (HPH). “Sejak tahun 1968, kami sudah memiliki surat hak milik yang dikeluarkan pemerintah, bahkan kami telah membayar pajak bumi dan bangunan dari 1969 hingga 2018. Dan Kami siap menunjukkan bukti – bukti kepemilikan kami untuk ratusan.ha lahan tersebut,” ujar Senen.

Makam Warga Dirusak, hingga Warga Tak Bisa Berziarah
Selain perampasan tanah, masyarakat juga mengecam dan mengutuk Pihak manajemen Perusahaan PTPN .IV Kebun Laras, atas pengerusakan dan penghancuran disinyalir ribuan makam warga yang telah lama ada di kawasan tersebut. Satam JM, pembina kelompok tani, menyebut tindakan pihak perkebunan sangat keji dan tidak manusiawi.
“Kami ingin berziarah, tapi sekarang makam-makam itu kini semua sudah hampir rata dengan tanah.Tempat Pemakaman yang Seharusnya tempat Peristirahatan terakhir Seluruh umat manusia yang telah kembali ke Pangkuan yang Maha Kuasa, tapi di tempat ini malah di rusak dan di ratakan dengan tanah bahkan ada sebuah makam di kebumikan dari tahun 1932, jauh sebelum indonesia merdeka dan kini lokasinya ikut di tanami komudite Sawit di duga oleh pihak manajemen perusahaan PTPN lV kebun laras, di kabupaten simalungun Itu, hanya demi keuntungan bisnis kelapa sawit semata, tanpa memikirkan rasa kemanusiaan dan keadilan. Dalam hal ini satam JM meminta agar Bapak Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Bumn Bapak Erich Thohir, turun tangan dan segera mencopot Direksi serta manajer PTPN IV Laras yang sangat bertanggung jawab atas peristiwa dan tindakan ini,” yang satam nyatakan dan tuduhkan sebagai maling maling Perusahaan di Perusahaan milik Negara itu, tegas Satam.
Masyarakat berharap pemerintah Republik Indonesia, segera menyelesaikan persoalan ini dan mengembalikan hak mereka atas tanah yang telah mereka garap selama puluhan tahun silam.Mereka juga meminta Aparat Penegak hukum ( APH) untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran terkait perusakan makam dan perampasan hak kemerdekaan dan lahan yang sedang berlangsung ini.
Terkait hal ini redaksi dan tim Gnewstv.id, bersama awak media Siber lainnya, Pada Selasa 18/Februari /2025, mendatangi kantor Direksi Regional 2 di Jalan Letjen.Suprapto, medan Sumatera Uatara. untuk mengkonfirmasi pihak Dereksi dan manajemen Perusahaan Plat merah Itu, namun pihak awak media, hanya bisa bertemu dengan Pihak Satpam kantor Dereksi PTPN.IV Regional 2 Itu, dengan hanya mendapatkan nomor WhatshApp milik Humas Kandir yang di ketahui bernama Boby Saragih, dan selanjutnya menghubungi nomor WhatsApp milik humas Itu di nomor.0821-6521-xxxx, namun yang dikabarkan Humas Pihak Kandir bernama Boby Saragih Itu, dalam komunikasi Seluler miliknya mengatakan, ” besoklah bang, kita bisa bertemu dan tolong kirimkan datanya terkait hal itu, agar dapat saya sampaikan ke pihak menajemen ,”ujar boby Saragih, saat di hubungi tim awak media Siber ini. ( tim -red) Bersambung…





