Serdang Bedagai – gnewstv.id
Hadirnya suatu pembangunan diharapkan memberi dampak yang tepat bagi warga. Namun bangunan parit yang disebut dibangun dengan dana desa yang cukup besar diduga tidak tepat sasaran. padahal anggaran sangat besar. Air menggenang, tidak mengalir. Parit besar pembuangan di lahan perkebunan PD Paya Pinang Grup tidak terawat dan permukaannya lebih tinggi, berdasarkan pemberitaan di salah satu media siber online.
Tanpa plank proyek drainase yang dibangun dengan memanjang di sisi kiri, sekira 100 meter, lebar 1 meter. Dinding parit masing-masing 15 cm dengan mempergunakan batu koral. Terlihat tumpukan sisa batu berbagai ukuran teronggok di tepi jalan.
Saat menyambangi kantor Desa lewat perangkat desa baru diketahui bahwa itu proyek desa, namun Kepala Desa tidak sedang di kantor, Senin (2/9/2024) saat Harian Central melihat di plank desa tertera biaya Rp 356.272.003 untuk biaya pembangunan rehabilitasi gorong-gorong, selokan, dan lain-lain. Angka tersebut mencapai 50,5 % dari biaya bidang pembangunan Rp 667.803.003yang disedot dari dana desa Rp.994.532.000
Perangkat desa bersikeras menjawab, awak media ( wartawan ) di lokasi pembangunan parit itu ada plank proyek namun wartawan membantah karena tidak ada terlihat. Hal lain yang dipertanyakan yaitu biaya rehabilitasi peningkatan taman/taman bermain milik desa sebesar Rp. 188.826.000 (28%) dari bidang pembangunan. Perangkat desa mengatakan taman bermain adalah lapangan bola yang ada di areal perkebunan PT Paya Pinang Grup. Tentu mengherankan jika itu disebut milik desa. Ketika Perangkat desa iti dipertanyakan hal itu hanya bisa terdiam.
Irwansyah menjabat sebagai Kepala Desa untuk kali kedua periode terpilih, Sewaktu awal menjabat kepala Desa hanya mengelola warung kecil depan rumah namun kini warung itu tak ada lagi melainkan terbangun carport untuk mobil mewahnya disamping rumah yang megah dan asri.
Perangkat desa tampak enggan memanggil Pak Kades Irwansyah untuk dikonfirmasi. (tim -)