Beranda DAERAH Sumut Berdalih Rotasi, Dan Setelah di Beritakan  Areal Semak Belukar TM dan TBM,...

Berdalih Rotasi, Dan Setelah di Beritakan  Areal Semak Belukar TM dan TBM, HGU milik  Bumn PTPN IV KG.Monako, Kini Baru terlihat Di Urus

38
0

Ket Gambar 1. Areal afd 2 Kebun G.Monako Masih terlihat menjadi Semak Belukar ( Sebelum ) pada 10/05/2024.Gambar 2. Areal di kerjakan ( Sesudah ) Usai di Beritakan. Asisten Afd. 2 Jeri Sijabat, saat di Wawancarai tim media gnewstv.id  di Lokasi Kantor Afd.2 PTPN.IV Kebun G.Monako – Sumatera Utara.15/ 05/ 2024.

Sipispis G. monako – Gnewstv.id 

Sebagaimana telah di beritakan sebelumnya oleh pihak media siber gnewstv.id, dimana ada ditemukan areal semak belukar dan terkesan sudah di terlantarkan milik Perkebunan Bumn, PTPN IV, Exs PTPN.3 kebun Gunung monako, Afd 2, Deser Serdang Satu ( I ) Sumatera Utara.

Kejadian ini bermula, ketika awak media tim gnewstv.id mendapat informasi dari warga yang namanya tidak mau di sebut, pada senin 13/05/2024, perihal adanya  temuan areal disinyalir milik Bumn Afd.2, Kebun Gunung monako, yang terlihat sudah menjadi semak belukar Tahun Tanam ( TM ) 2000 dan nyaris mirip  hutan belantara.

Sebelumnya, ketika hal ini coba di konfirmasikan kepada Asisten Afdeling 2 bermaga Sijabat melalui Pesan WhatsApp milik Asisten Kebun di nomor.0823-5334-XXXX pada Senin, 13/05/2024, kemarin sekira pukul 19.14 Wib, terkait areal yang menjadi  semak belukar di lokasi TBM 2024 Itu.

Asisten Jeri Sijabat pun, sebelumnya terkesan membantahnya dengan mengatakan, “Kurang paham pak, karena sepertinya bukan.. ( terkesan aneh, Asisten tidak paham areal kerjanya sendiri..? )”.

Tetapi akhirnya Pada Rabu, 15/05/2024 pukul 13.22 wib, ketika tim gnewstv.id yang datang mewawancarai dirinya ( Asisten Jeri Sijabat-red), di Kantor Afd nya,  mengakui jika areal Hak Guna Usaha ( HGU ) yang sempat menjadi semak belukar dan dimuat dalam pemberitaan media itu sebelumnya, memang di akuinya adalah benar areal milik Afd yang saat ini, sedang di Pimpinnya Itu. 

Namun ketika ditanyakan mengapa areal Itu sempat di biarkan menjadi areal semak belukar seperti yang telihat ( tak terurus TM 2000 ) Jeri berdalih, dengan mengatakan semak belukar seluas 0,4 hektar dari luas areal, bahwa Peristiwa Itu merupakan seharusnya, bagian dari pada kegitan rotasi perawatan. 

Karena menurut Jeri Sijabat, lokasi Itu adalah bagian dari areal konserfasi yang tidak di perbolehkan adanya kegiatan bahan kimia. dan Pengerjaannya dilaksanakan seharusnya, setiap  per tri wulan sekali , per sebulan dan per satu minggu sekali, dimana Pengerjaannya di kerjakan oleh pihak rekanan dari Perusahaan.

Namun  menurut keterangan sumber yang tidak ingin namanya mau di sebut pada muatan berita ini mengatakan  bahwa, “areal yang sempat menjadi semak belukar dan tanpa adanya makuna-Mucuna Bracteata ( tanaman rambat pencegah gulma- tanaman penutup tanah ) Perawatan Itu, dikabarkan sudah satu tahunan lebih lamanya, di biarkan begitu saja” Ujar sumber menegaskan.

Dan atas pemberitaan ini, di minta Kepada Bapak Direktur Utama ( Dirut ) PTPN IV Satuan Pengawas Interen ( SPI ), Bapak Distrik Serdang Satu (I), dan Menejer Kebun Gunung Monako, secepatnya dapat langsung terjun ke lokasi atas  temuan areal semak belukar itu, agar dapat memastikan kebenaran informasi areal terkesan tidak di urus itu, dan jangan malah karena adanya Indikasi Penyelewengan Anggaran ( dugaan Korupsi ) atas biaya Perawatan  tersebut.

Sebab menurut Ketentuan Intruksi Kerja (IK) dan Prosedur Kerja ( PK ) PTPN  hal itu jika memang benar adanya, dipastikan adalah sudah menyalahi Peraturan dan Ketentuan yang berlaku dan dapat di Kenakan Sanksi berat ( black list ),bahkan pemecatan terhadap oknum – oknum yang telah melakukan pembiaran atas hal tersebut. karena dianggap dan di pastikan perbuatan itu sangat – sangat merugikan Perusahaan yang Notabene nya adalah milik BUMN dan juga milik para penanam sahamnya ( Pemilik Bageting ), di Perusahaan milik Negara itu.

Bahkan Perbuatan itu, bisa  di anggap sudah  mengingkari selogan dan komitmen  Core Values -AKHLAK ( Amanah – Kopeten – Harmonis – Loyal – Adaptif – Kolaboratif ), Perusahaan, akibat diduga telah merugikan Tanaman Menghasilkan ( TM ) dan Tanaman Belum Menghasilkan ( TBM ), serta  capaian keuntungan masa depan Perusahaan milik Nusantara tersebut.

tim-gnewstv.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini